Sekiro: Shadows Die Twice – Perpaduan Unik Antara Seni Bela Diri dan Narasi Gelap

cswarnet.com – “Sekiro: Shadows Die Twice,” yang dirilis oleh FromSoftware pada tahun 2019, adalah salah satu game aksi-petualangan yang paling ikonik dan menantang di era modern. Dikembangkan oleh tim yang sama yang menciptakan seri Dark Souls dan Bloodborne, Sekiro membawa pemain ke dunia Jepang pada akhir abad ke-16 dengan perpaduan unik antara narasi yang dalam, mekanisme pertarungan yang kompleks, dan atmosfer yang mencekam.

Baca Juga: Arsitektur Istana Jepang: Menggali Keindahan dan Fungsionalitas

Latar Belakang dan Cerita

Sekiro mengambil latar belakang di era Sengoku Jepang, sebuah periode yang dikenal dengan peperangan dan kekacauan. Pemain mengendalikan seorang shinobi (ninja) yang dikenal sebagai “Wolf” atau “Sekiro,” yang berarti “serigala satu tangan.” Cerita dimulai ketika Sekiro berusaha untuk menyelamatkan tuannya, seorang anak muda bernama Kuro, yang memiliki “Darah Ilahi” yang memberikan kekuatan untuk menghindari kematian. Sekiro kehilangan lengan kirinya dalam pertempuran melawan musuh yang kuat, namun diselamatkan oleh seorang pemahat yang memberikan lengan prostetik yang nantinya menjadi alat penting dalam perjalanannya.

Sekiro dihadapkan pada berbagai musuh, dari samurai hingga makhluk supernatural, sambil berusaha mematahkan kutukan keabadian yang membebani Kuro. Narasi game ini dibangun dengan kuat melalui dialog, desain lingkungan, dan pertemuan dengan karakter-karakter yang mendalam, menciptakan cerita yang gelap dan penuh teka-teki.

Baca Juga: Pemerintah Bangun Sederet Infrastruktur di Tanah Papua: Upaya Pembangunan yang Berkelanjutan dan Terintegrasi

Mekanisme Permainan: Pertarungan yang Mematikan

Salah satu aspek yang paling mencolok dari Sekiro adalah sistem pertarungannya yang menuntut. Tidak seperti seri Dark Souls yang menekankan penghindaran dan serangan balik, Sekiro memperkenalkan sistem “Posture” dan “Parry” yang mengharuskan pemain untuk terus menerus menghadapi musuh secara langsung.

  1. Posture dan Parry
    • Sistem Posture di Sekiro adalah inti dari pertarungan. Setiap musuh memiliki Posture bar yang bisa dipecah jika pemain berhasil memblokir serangan tepat waktu atau menyerang musuh secara terus-menerus. Setelah Posture musuh pecah, pemain bisa melakukan “Deathblow,” yang biasanya mengakhiri pertempuran dengan cepat. Sebaliknya, pemain juga memiliki Posture bar yang akan hancur jika tidak berhasil memblokir atau menghindari serangan dengan baik, yang bisa mengarah pada kekalahan.
  2. Lengan Prostetik
    • Lengan prostetik Sekiro tidak hanya sekadar pengganti, tetapi juga alat multifungsi yang bisa dilengkapi dengan berbagai senjata dan alat seperti shuriken, flamethrower, atau kapak. Setiap alat prostetik memiliki kegunaan khusus dalam pertempuran dan bisa sangat efektif dalam situasi tertentu. Misalnya, kapak bisa digunakan untuk menghancurkan perisai musuh, sementara shuriken efektif melawan musuh jarak jauh.
  3. Stealth dan Eksplorasi
    • Meskipun Sekiro sering berfokus pada pertempuran langsung, game ini juga memberikan opsi stealth (penyelinapan). Pemain dapat menggunakan elemen stealth untuk menghindari pertempuran atau mengambil musuh satu per satu secara diam-diam. Eksplorasi adalah aspek penting dari game ini, dengan banyak rahasia, jalur alternatif, dan item tersembunyi yang dapat ditemukan jika pemain jeli.
  4. Kematian dan Kebangkitan
    • Salah satu mekanisme unik dalam Sekiro adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah kematian. Fitur ini memungkinkan pemain untuk menghindari kematian permanen dalam pertempuran dan mencoba strategi yang berbeda. Namun, penggunaan kebangkitan yang berlebihan akan berdampak negatif pada dunia game, seperti menyebarnya penyakit yang dikenal sebagai “Dragonrot” di antara karakter non-pemain (NPC), yang dapat mempengaruhi jalannya cerita.

      Baca juga: Will Smith: Karier, Kehidupan, dan Pengaruhnya dalam Industri Hiburan

Tantangan dan Kesulitan

Sekiro dikenal karena tingkat kesulitannya yang sangat tinggi. Game ini menuntut presisi, refleks yang cepat, dan pemahaman mendalam tentang mekanika pertempuran. Pertarungan melawan bos adalah salah satu aspek yang paling menantang, dengan setiap bos memiliki pola serangan yang unik dan kemampuan untuk mengalahkan pemain dengan mudah jika mereka tidak berhati-hati.

Tidak ada opsi untuk menurunkan tingkat kesulitan dalam game ini, yang berarti pemain harus belajar dan berkembang melalui kegagalan. Ini menciptakan pengalaman yang sangat memuaskan bagi mereka yang berhasil mengatasi tantangan, tetapi juga bisa membuat frustrasi bagi pemain yang kurang terbiasa dengan game yang sulit.

Desain Dunia dan Estetika

Dunia Sekiro sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang, dengan desain yang menampilkan elemen-elemen tradisional seperti kuil, desa-desa pegunungan, dan istana feodal. Visual yang menakjubkan digabungkan dengan desain suara yang atmosferik, menciptakan suasana yang mendalam dan mendukung narasi gelap game ini.

Setiap area dalam game memiliki identitas yang unik dan dirancang dengan hati-hati untuk mendorong eksplorasi. Dunia ini terasa hidup dan dipenuhi dengan cerita tersembunyi, dari dokumen-dokumen yang berserakan hingga NPC yang menceritakan kisah latar belakang dunia Sekiro.

Penerimaan dan Penghargaan

Sekiro menerima pujian luas dari kritikus dan pemain, terutama untuk mekanisme pertarungannya yang inovatif, desain dunia yang indah, dan tantangan yang memuaskan. Game ini memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Game of the Year di The Game Awards 2019.

Namun, beberapa kritik juga muncul terkait tingkat kesulitannya yang tinggi, yang dianggap terlalu ekstrem oleh sebagian pemain. Meskipun demikian, Sekiro tetap dianggap sebagai salah satu game aksi-petualangan terbaik yang pernah dibuat.

Warisan dan Pengaruh

Sekiro telah meninggalkan jejak yang kuat dalam industri game, memengaruhi banyak game aksi-petualangan yang dirilis setelahnya. Fokus pada mekanika pertarungan yang intens dan narasi yang mendalam telah menjadi inspirasi bagi pengembang lain yang ingin menciptakan pengalaman serupa.

Sekiro juga memperkuat reputasi FromSoftware sebagai studio yang mampu menciptakan game dengan tingkat kesulitan yang tinggi tetapi adil, yang menantang pemain untuk mengembangkan keterampilan mereka dan menawarkan rasa pencapaian yang luar biasa.

Kesimpulan

Sekiro: Shadows Die Twice adalah mahakarya yang menggabungkan seni bela diri Jepang dengan narasi yang kaya dan mendalam. Game ini menawarkan pengalaman yang menantang namun memuaskan bagi pemain yang siap untuk menghadapi tantangan berat. Dengan desain dunia yang memukau, sistem pertarungan yang kompleks, dan cerita yang mendalam, Sekiro telah mengukir namanya dalam sejarah industri game sebagai salah satu game terbaik di zamannya.

Exit mobile version