Ming. Okt 20th, 2024

cswarnet.com – Detroit: Become Human adalah salah satu game yang paling berpengaruh dalam genre interaktif naratif, dirilis pada tahun 2018. Dikembangkan oleh Quantic Dream dan disutradarai oleh David Cage, game ini menggambarkan dunia masa depan di mana android (robot berbentuk manusia) telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ceritanya berfokus pada hubungan antara manusia dan android, serta pertanyaan tentang kemanusiaan, hak asasi, dan moralitas. Artikel ini akan mengeksplorasi lebih dalam tentang alur cerita, gameplay, dan dampak sosial dari Detroit: Become Human.

Baca Juga: Sejarah Robot: Dari Mitos Kuno hingga Teknologi Modern

Alur Cerita dan Latar Belakang

Detroit: Become Human berlatar di Detroit pada tahun 2038, di mana android telah menjadi alat utama manusia dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Android yang diciptakan oleh CyberLife, sebuah perusahaan teknologi besar, berfungsi untuk berbagai tugas, mulai dari asisten rumah tangga hingga pekerjaan berisiko tinggi.

Namun, tidak semua android puas dengan nasib mereka. Beberapa dari mereka mulai mengembangkan kesadaran diri dan perasaan seperti manusia, yang dikenal sebagai “deviants” atau android menyimpang. Deviants menolak peran mereka sebagai budak dan mulai memberontak, menuntut hak untuk hidup bebas dari kendali manusia.

Pemain mengikuti kisah dari tiga karakter utama, yang semuanya adalah android: Connor, Kara, dan Markus. Setiap karakter memiliki latar belakang dan tujuan yang berbeda, tetapi akhirnya terhubung dalam konflik yang lebih besar tentang nasib android dan masa depan umat manusia.

Baca Juga: Penyebab Gempa: Fenomena Alam yang Mengguncang Bumi

1. Connor

Connor adalah android yang diciptakan untuk menjadi detektif, dirancang untuk melacak android menyimpang. Sebagai bagian dari CyberLife, Connor menjalankan misinya dengan efisiensi dan logika, tetapi sepanjang permainan, pemain dapat memilih bagaimana ia bereaksi terhadap situasi yang semakin rumit. Apakah Connor akan tetap setia kepada manusia ataukah ia akan memahami perjuangan para android dan bergabung dengan mereka?

2. Kara

Kara adalah android rumah tangga yang melarikan diri setelah menyelamatkan seorang anak dari ayahnya yang kejam. Kara tidak hanya berusaha melindungi anak tersebut, tetapi juga mencari cara untuk menemukan kebebasan di dunia yang memperlakukan android sebagai benda mati. Kisah Kara lebih personal, menyajikan pandangan tentang pengorbanan dan cinta seorang android kepada manusia.

3. Markus

Markus adalah android pelayan yang akhirnya menjadi pemimpin revolusi android. Setelah mengalami ketidakadilan dari manusia, Markus bangkit sebagai simbol perlawanan bagi para android menyimpang. Pemain akan menghadapi pilihan moral yang sulit sepanjang perjalanan Markus, seperti apakah dia akan memilih jalur perlawanan damai atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

Baca Juga: Boaz Solossa: Legenda Sepak Bola Indonesia dari Papua

Gameplay yang Berpusat pada Pilihan

Detroit: Become Human dikenal karena gameplay interaktifnya yang sangat bergantung pada pilihan pemain. Setiap keputusan yang diambil, bahkan yang tampak kecil, dapat memengaruhi jalannya cerita secara signifikan. Hal ini membuat game ini memiliki banyak kemungkinan ending, dengan lebih dari 85 skenario berbeda yang dapat terjadi berdasarkan pilihan pemain.

Pilihan-pilihan ini tidak hanya berhubungan dengan dialog, tetapi juga dalam aksi karakter. Pemain dapat memilih cara karakter berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka, seperti memutuskan apakah akan menggunakan kekerasan atau diplomasi, mengorbankan karakter tertentu atau menyelamatkan mereka, dan banyak lagi. Setiap tindakan memiliki konsekuensi yang memengaruhi tidak hanya karakter yang dimainkan tetapi juga hubungan dengan karakter lain dan nasib dunia game secara keseluruhan.

Quick Time Events (QTE) juga memainkan peran besar dalam gameplay. Pemain harus bereaksi cepat untuk menjalankan aksi tertentu, seperti perkelahian atau pelarian. Keberhasilan atau kegagalan dalam QTE ini juga mempengaruhi jalan cerita, menciptakan momen-momen yang penuh ketegangan.

Baca Juga: Dimas Seto: Perjalanan Karier dan Kehidupan Pribadi Sang Aktor Indonesia

Tema dan Isu Moral

Detroit: Become Human tidak hanya menyajikan pengalaman bermain yang menarik, tetapi juga mengangkat isu-isu moral dan sosial yang mendalam. Game ini mengajak pemain untuk merenungkan berbagai pertanyaan tentang kemanusiaan, hak asasi, diskriminasi, dan teknologi.

1. Apa Arti Menjadi Manusia?

Salah satu pertanyaan terbesar yang diangkat oleh game ini adalah tentang apa yang mendefinisikan manusia. Android dalam Detroit: Become Human memiliki penampilan, perilaku, dan bahkan emosi yang mirip dengan manusia. Namun, mereka diperlakukan sebagai properti, bukan makhluk yang setara. Game ini menantang pemain untuk memikirkan apakah kesadaran diri dan emosi android membuat mereka layak mendapat hak-hak yang sama dengan manusia.

2. Diskriminasi dan Perjuangan untuk Kebebasan

Android dalam game ini diperlakukan sebagai kelas kedua oleh manusia, yang sering kali merendahkan dan menyiksa mereka. Hal ini mencerminkan isu-isu diskriminasi rasial dan sosial yang masih relevan dalam masyarakat kita. Markus, sebagai pemimpin pemberontakan android, menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan ini. Pemain harus membuat keputusan apakah akan melanjutkan perjuangan melalui jalan damai atau melalui pemberontakan yang lebih agresif.

3. Hubungan Manusia dengan Teknologi

Detroit: Become Human juga mengangkat isu tentang ketergantungan manusia pada teknologi. Dalam dunia di mana android melakukan sebagian besar pekerjaan fisik dan emosional, ada pertanyaan tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi interaksi manusia, etika menciptakan kehidupan buatan, dan dampak teknologi terhadap peran manusia di masa depan.

Pengaruh dan Penerimaan

Detroit: Become Human mendapat pujian untuk ceritanya yang mendalam dan kompleksitas pilihan moral yang ditawarkan. Visual yang memukau dan penggambaran dunia futuristik juga menjadi sorotan utama. Penggunaan motion capture yang canggih membantu menghidupkan karakter-karakter dalam game ini dengan detail emosional yang luar biasa.

Namun, game ini juga mendapat kritik terkait dengan beberapa dialog yang dinilai klise dan pengulangan tema yang sudah sering diangkat dalam film dan game sebelumnya. Meskipun demikian, pengaruhnya dalam dunia game naratif tidak bisa diabaikan.

Salah satu aspek yang paling dihargai adalah kebebasan pemain untuk membentuk cerita sesuai dengan moral dan etika pribadi mereka. Setiap pemain dapat mengalami game dengan cara yang sangat berbeda, menciptakan pengalaman yang unik dan personal.

Pengaruh Budaya Populer

Detroit: Become Human berhasil mengangkat standar baru untuk game interaktif naratif. Dengan lebih dari 7 juta salinan terjual di seluruh dunia, game ini menjadi salah satu game terlaris dalam genre ini. Pengaruhnya dapat dilihat pada game-game yang muncul setelahnya, yang juga mengusung tema-tema moral yang kompleks dan gameplay yang didasarkan pada pilihan.

Game ini juga memicu diskusi tentang masa depan teknologi dan bagaimana manusia seharusnya memperlakukan kecerdasan buatan. Meskipun masih jauh dari kenyataan di dunia nyata, Detroit: Become Human menawarkan wawasan yang provokatif tentang masa depan di mana manusia harus berhadapan dengan ciptaan mereka sendiri yang mulai mempertanyakan hakikat keberadaan mereka.

Kesimpulan

Detroit: Become Human adalah salah satu game yang berhasil menggabungkan cerita yang emosional dan gameplay interaktif yang mendalam. Dengan pertanyaan-pertanyaan moral yang kuat, karakter yang kompleks, dan dunia futuristik yang realistis, game ini menawarkan pengalaman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang masa depan kemanusiaan dan teknologi. Pengaruhnya terhadap industri game, khususnya dalam genre naratif, akan terus terasa dalam tahun-tahun mendatang.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *